ketika sendiri itu
menjerit-jerit kesunyian di atas sunyi
merangkul erat nyanyian sendu
kini tak perlu kunang mendaki
luka semakin melebar luas
melemparkan serpihan pori-pori
menerpa tiupan lengkingan keras
lukisannya terabaikan mati suri
ketika sendiri itu
menangis kehilangan rupa
merintih di atas pedih dan haru
kini tak perlu mencari nanda
berlarut-larut rintihan di atas perih
lukisannya biar kehilangan rupa
tinggal tiupan di atas pedih
kini tak perlu mencari nanda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Untaian katamu ternyata palsu Janji indah telah kau ingkari Untuk terus menjadi sahabatku Tahukah kau sobat??? Bahwa segala luka yang ...
-
Oh Tuhan…..!! Apa aku masih harus bersabar dan terus bersabar…????? Belum cukupkah semua bahagia hilang sepanjang usiaku? Atau… dia sama s...
-
Aku termenung dalam kesedihanku, Aku menangis dalam kebimbanganku, Tak ada lagi cinta yang tulus darimu, Kini kau pergi meninggalkanku, Perg...
-
Kini, hatiku tergores kesedihan Ketika terucap salam perpisahan Walau air mataku tak...
-
di dalam wajah yang selalu tersenyum ini, kusimpan sebuah perasaan sedih dan tangisku karena merindukanmu di dalam tubuh yang kekar ini , ...
-
Tak ada warna di dalam mendung kecuali kelam, Tiupan anginpun datar dingin menggigit. Dalam kebisuan perang dari hati yang sama2 membatu ...
-
Sang penghianat tersenyum kantongi ribuan nafsu, Dustanya mengalir banjiri gersang jiwa peragu, Irama nafasnya ádalah tikaman belati, Yang m...
-
senandung senja menghiasi sudut hati yang kelam… berharap tidak sekelam sang malam… walaupun tak berharap menerangi malam… hanya ingin m...
-
Masihkah kau ingat akan janjimu Bahwa kau tak akan jauh Masikah kau ingat akan diriku Aku ingin bertemu Kini aku sadari rasa cintaku M...
-
Gelap malam penuh kesunyian Lamunan jauh menerawang angkasa Membukakan pintu-pintu mi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar