ZIONIS LAKNATULLAH

Syabas Zionis laknatullah
Kau membuktikan kepadaku
Bahawa kau memang terrorist
Terrorist bercitra imperialis
Terrorist berhati sadis
Terrorist berjiwa bengis
Terrorist pembunuh tragis
Terrorist membuat jiwa tiada berdosa menangis!

Syabas Zionis laknatullah
Kau mengiayakan keimananku
Bahawa firman Tuhanku Maha Benar
Kau memang bangsa yang tak tahu diuntung
Manusia bongkak takabbur lagi sombong
Namun akhirnya kau akan terusir dan terhina
Bahkan pasti binasa dan hancur punah!

Syabas Zionis laknatullah
Kau membuatkan aku semakin optimis
Bahawa amat benar Sabda Nabiku
Islam akan bangkit menentang fasadmu
Kiamat tertangguh sehingga kami memerangimu
Hatta pohon dan batu pun turut pasti berjuang menentangmu
Dan jihad kami akan menghancur-luluhkanmu!

Zionis laknatullah..
Sebenarnya aku ingin mengucapkan takziah..
Karena kau pasti akan hancur musnah
Di tangan pasukan jihad fi sabilillah
Di tangan barisan para pencinta Allah!

Sekali lagi.. Takziah buatmu
Karena kau akan kami hancurkan
Ya, kami hancurkan sehancur-hancurnya!

Ayoo.. Ayoo bangkit wahai umat Islam..
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar!
Wa lillahil Hamd!

Akhir Kelabu

Kehidupan yang dulu kelabu
Tertutup kelam tebalnya debu
Kini telah sirna semua lamunan
Telah ku ganti dengan senyuman
Kehidupan yang dulu hitam kelam
Telah ku kubur dan ku pendam
Yang kini ku simpan dalam hatiku
Hanyalah sinar putih bagaikan salju
Kini kudirikan hati yang tegar
Seteguh batu karang
Yang cantik bagaikan mawar
Dan takan jatuh di medan perang
Takan lemah dan terpedanya
Ku akan terbang jauh melayang
Menggapai mimpi yang ku angankan
Menjadi insan yang di banggakan

Silahkan Saja

Tubuh ini sakit, terbalut luka dan tuduhan
bukan berarti harga diri bisa dirusak
aku katakan, Tidak!!
Hati ini kecewa, terbungkus ego demi bahagia
bukan berarti bisa tertawa untuk dimengerti
aku katakan, Tidak!!
Aku mati bersama tubuh dalam dosa
tapi aku hidup di dalam Dia
Silakan saja kau hina tubuh ini!!
kuperkenankan kau pecahkan hati dengan mulutmu…
tapi satu yang ku tahu
selalu ada kata Maaf
tak terbatas dan tak kuminta balas

Swa Sembada Dosa

Ada perhelatan
hari ini dosa berpesta pora
mereka ramai sekali
ada yang senyum-senyum puas
ada yang tidur pulas setelah semalaman beranak pinak
tadi pagi negeri kami swasembada dosa
mungkin hampir musim kiamat
mayat bayi masuk tong sampah
salah apa mereka?
tidak tau apa-apa
kok tega-teganya manusia
siang ini panen dosa melimpah ruah
seperti pajak daging saja
kepala orang di tanam di ladang
kakinya hanyut di kali
badan di hempas angin di bawah jembatan
gak ada lagi kemanusiaan di sini

Ku Tak Pernah Mengerti

Kini ku berdri tegak memandang lembaran yg tak q ingnkn
q ingn mghndar!!
Tp ini knytaan hdup ku
ku hrus meninggalkan kenangan lalu masa kecil
semakin ku melngkah smakin ku rasa brjlan diantara kebohongan
ku tak ingn terbelnggu oleh kuatnya ego dan emosi
kian berat ku jalani hdup dengan bhgia yang brkurang
kau harus sadar akan dirimu dalam dunia
jka kau tak bisa lbih baik diam
dan jka kmu tak mampu lbih baik mundur
hdup ini terlalu sulit dijamah
buat apa kita bermimpi brjalan diatas awan sdang mata saja tak mampu menahan sedih

Hidup ini

Aq tau hidup ini sgtlh berat
tawa,dan tangis datang silih berganti
sampai2 kita pun tak tau kpn sedìh itu datang
kpn tawa itu menghampiri.
Tp satu hal yg selalu ku ingat.
ku tak boleh menangis krna dunia akn mempertwakn ku
tertawalh agr dunia ikut tertawa.....

Kobaran Api Sang mimpi

Aku termenung dalam belaian angin malam,terhempas sudah angan-angan melayang bersama angin malam, sang mimpi menari di atas pelupuk mata, gemulai indah,menghanyutkan pandanganku yang bertaburan bintang, semilir angin malam memberikan percik-percik api yang sesaat buatku terbuai,dalam nuasa itu,kobaran-kobaran api telah melekat erat dalam dada ini

Nasihat Untuk Jiwaku

Wahai jiwaku yang telah lapuk
Kapankah engkau akan kembali kepada kecemerlanganmu seperti dulu
Ketika diri merasakan indahnya nikmat hidup
Ketika sinar mampu menerangi seluruh kalbu
Mengapa kini kenikmatan semu begitu mudahnya mencabik-cabik dirimu
layaknya seekor singa menerkam rusa
Dulu engkau begitu teguh menepis badai yang silih berganti laksana batu karang
Kini tiupan kecilpun sudah membuatmu terombang ambing ke awang-awang
Apa penyebabnya?
Siapakah yang bertanggung jawab atas keadaanmu kini?
Apakah mereka yang telah mencampakkanmu
Ataukah dirimu sendiri yang begitu dungunya
membiarkan waktu-waktu emasmu berlalu begitu saja
Kukira ini bermula dari dari kesenanganmu akan kesantaian dan berleha-leha
sehingga engkau lupa menoleh ke sekelilingmu
Rupanya kini setan-setan telah mengepungmu dari berbagai penjuru
mereka telah menjadi kawan akrabmu
Kelihatannya nafsupun telah mampu menaklukan dirimu
sehingga dirimu tak ubahnya seperti sejenis mamalia yang tak berpikir

Berpikirlah bagaimana caranya agar dapat mengusir setan-setan itu
pikirkan strategi agar dapat merebut kemerdekaan dari nafsumu
Karena waktumu tak lama lagi akan berakhir
dan kesempatan merubah diri akan sirna selamanya
Kuharap dirimu dapat lepas bebas dan menemukan
jatidiri sejatimu yang telah lama hilang

Aku Pulang

Akhirnya ku kembali pada diriku
Ku temukan jiwa yang sempat hilang
Setelah ku arungi bermacam warna
Berbaur dengan berjuta rasa
Kini aku pulang
Kembali lagi menjadi
Aku yang dulu
Tlah ku tanggalkan jubah
kebesaran, walau pasti
ada yang tersakiti
Tapi kini ku telah pulang
Kembali lagi menjadi
Aku yang pernah
Seperti dulu

Kehilangan Nada

ketika sendiri itu
menjerit-jerit kesunyian di atas sunyi
merangkul erat nyanyian sendu
kini tak perlu kunang mendaki
luka semakin melebar luas
melemparkan serpihan pori-pori
menerpa tiupan lengkingan keras
lukisannya terabaikan mati suri
ketika sendiri itu
menangis kehilangan rupa
merintih di atas pedih dan haru
kini tak perlu mencari nanda
berlarut-larut rintihan di atas perih
lukisannya biar kehilangan rupa
tinggal tiupan di atas pedih
kini tak perlu mencari nanda

Terik

Jalan yang lekang telah menutup cahaya kedamaian
pelukan putihpun merangkul ditengahnya canda
aku merajang, mendekat ditengahnya bara api
aku juga ada ditengahnya terik itu
aku berkata tidak untuk mengucap
tapi meredangkan semburan cahayanya
Tatkala itu pula dia merendangkan airnya
dia membasuh seluruh keadaannya
terik kembali muncul ditengah potongan awan biru
aku terdiam,
terjadilah tatkala itu.

Kata Bijak

Jika qita tidak mencintai diri qita sendiri, qita tidak akan bisa mencintai orang lain. qita tidak akan mampu. Jika qita tidak punya welas asih terhadap diri qita sendiri, maka qita tidak akan bisa mengembangkan welas asih terhadap orang lain, intinya sebelum qita mencintai orang lain cintai dulu diri sendiri.
Menaklukkan diri sendiri adalah lebih baik dari pada menaklukkan ribuan musuh dalam peperangan.
Ingat !!! Tidak mendapatkan apa yang qita inginkan, kadang2 adalah sebuah berkah.. Jadi jangan menyerah ayo berjuanglah.....

Entri Populer